FGD: Tangerang Satu Data Satu Peta Kian Matang
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam merespon optimalisasi transformasi dan integrasi data kian menujukkan kematangan. Menindaklanjuti Perwal No. 26/2021 dan No. 75/2022, perencanaan mengenai “Tangerang Satu Data Satu Peta” sebagai portal utama penyedia data telah membuahkan hasil yang signifikan. Hal ini dilaporkan dalam Forum Group Discussion yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika di Swiss Belhotel, BSD, pada Rabu, (15/02/23).
Perencanaan Tangerang Satu Data Satu Peta yang baru berjalan dua tahun tersebut telah menghasilkan beberapa catatan pencapaian yang luar biasa. Seperti, 5.061 elemen data yang telah dikumpulkan atau setara 64,85% dari total capaian, 110 aplikasi WebGIS, 666 maps service, 51 aplikasi pendukung dalam pemanfaatan data geospasial, dan telah berlisensi ArcGIS Enterpise.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang, Muladi Widastomo menuturkan, pencapaian tersebut dibuktikan dengan status unggul yang telah disandang Kota Tangerang, serta penghargaan Bhumimandala yang baru saja didapatkan akhir tahun kemarin.
“Kota Tangerang secara progress (mengenai Tangerang Satu Data Satu Peta) sudah sangat baik. Namun, ini merupakan proses yang masih panjang. Masih ada beberapa langkah lagi untuk terus mematangkan rencana ini, seperti standar data yang terus dikumpulkan, metadata yang terus dihasilkan, interoperabilitas, dan data referensi dari ini semua,” ungkapnya, Rabu, (15/02/23).
Hal ini selaras dengan kebutuhan untuk mewujudukan ketersediaan data yang mutakhir, akurat, terpadu, kompatibel, serta mudah diakes untuk pengelolaan dan bahan pertimbangan dalam mewujudkan pembangunan yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.
Seperti, dimanfaatkan untuk merumuskan prioritas pembangunan yang diwujudkan Pemkot Tangerang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023, mengenai penghapusan kemiskinan ekstrim, penanggulangan pengangguran dan peningkatan decent job, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, pembangunan rendah karbon dan transisi energi, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pemulihan dunia usaha, serta percepatan infrastruktur layanan dasar.
"Peluangnya sangat luas dan paling penting memanfaatkannya untuk kebijakan. Sehingga tidak hanya menjadi kumpulan data, namun bisa diupayakan menjadi nilai tambah khususnya bagi OPD sebagai instrumen kebijakan. Jadi data dimanfaatkan sebagai pengambil kebijakan," tambah Heru Hermawanto, Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta.
Selain itu, pengembangan Tangerang Satu Data Satu Peta akan terus dijalankan untuk kepentingan bersama. Menyatukan semangat kolaboratif antar OPD, portal ini akan menunjang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Satu Data Indonesia (SDI), dan intrumen kebijakan yang objektif dan terintegritas bagi Kota Tangerang kedepannya.